Membentuk Pribadi Berbudi: Kiat Mengajarkan Sikap Ramah dan Sopan Santun

Sebagai orang tua, kita tentu mendambakan anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tapi juga memiliki hati yang baik dan perilaku ter

Sebagai orang tua, kita tentu mendambakan anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tapi juga memiliki hati yang baik dan perilaku terpuji. Di era digital yang serba cepat ini, menanamkan nilai-nilai keramahan dan sopan santun pada anak usia Sekolah Dasar (SD) menjadi semakin penting. Ini adalah bekal berharga yang akan membantu mereka berinteraksi positif dengan lingkungan dan meraih kesuksesan di masa depan.


Kiat Mengajarkan Sikap Ramah dan Sopan Santun


Baca Juga: Tips Menanamkan sikap disiplin kepada anak sejak usia dini

Lalu, apa saja kiat yang bisa kita lakukan sebagai orang tua? Yuk, simak tips praktisnya!


1. Jadilah Role Model Utama

Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka belajar banyak dari apa yang mereka lihat dan dengar dari orang tua.

  • Contohkan: Ucapkan "tolong," "terima kasih," dan "maaf" dalam percakapan sehari-hari di rumah. Sapa tetangga, berinteraksi ramah dengan penjual di toko, atau bersikap santun saat berbicara dengan kakek-nenek di telepon.
  • Perhatikan Bahasa Tubuh: Tunjukkan sikap hormat saat berbicara dengan orang yang lebih tua, seperti mendengarkan dengan saksama, menatap mata (tapi tidak melotot), dan menghindari menyela.

2. Ajarkan Salam dan Sapaan

Ini adalah fondasi dari keramahan dan sopan santun.

  • Praktikkan Rutin: Biasakan anak untuk mengucapkan salam saat bertemu siapa pun, terutama orang yang lebih tua. "Assalamualaikum," "Selamat pagi/siang/sore/malam," atau sekadar "Hai/Halo" sambil tersenyum.
  • Ajari Berjabat Tangan: Di Indonesia, tradisi mencium tangan (salim) kepada orang tua atau yang lebih tua adalah bentuk penghormatan. Ajarkan anak melakukannya dengan tulus. Jika tidak memungkinkan berjabat tangan, ajari untuk mengangguk sopan atau meletakkan tangan di dada.
  • Kenali Situasi: Jelaskan kapan dan bagaimana cara menyapa yang tepat, misalnya tidak berteriak saat menyapa di tempat umum atau tidak langsung menarik perhatian orang yang sedang sibuk.

3. Gunakan Kata Ajaib: Tolong, Terima Kasih, Maaf, Permisi

Empat kata ini adalah kunci utama dalam komunikasi sopan.

  • Tolong: Ajarkan anak untuk selalu mengucapkan "tolong" saat meminta bantuan, sekecil apa pun.
  • Terima Kasih: Biasakan anak untuk berterima kasih setiap kali menerima sesuatu atau mendapatkan bantuan, dari siapa pun.
  • Maaf: Ajarkan anak untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan, bahkan jika itu tidak disengaja. Tekankan pentingnya mengakui kesalahan.
  • Permisi: Ajari anak untuk mengucapkan "permisi" saat ingin lewat di depan orang lain, menyela pembicaraan (jika sangat penting), atau masuk ke suatu ruangan.

4. Beri Penjelasan dan Konsekuensi

Anak-anak perlu memahami mengapa mereka harus bersikap ramah dan sopan.

  • Jelaskan Alasannya: "Kita harus bicara dengan nada lembut ke Kakek dan Nenek karena mereka lebih tua, jadi kita menghormati mereka." atau "Kalau kamu teriak-teriak, nanti orang lain kaget dan merasa tidak nyaman."
  • Diskusikan Perasaan: Tanyakan pada anak, "Bagaimana perasaanmu kalau ada teman yang bicara kasar padamu?" Hal ini membantu mereka berempati.
  • Konsekuensi Logis: Jika anak bersikap tidak sopan, berikan konsekuensi yang relevan. Misalnya, jika dia berbicara kasar, minta dia untuk meminta maaf dan mungkin tidak mendapatkan sesuatu yang dia inginkan sampai dia menunjukkan sikap yang lebih baik.

5. Latih dalam Berbagai Situasi

Pembelajaran akan lebih efektif jika diterapkan dalam konteks nyata.

  • Kunjungan Keluarga/Teman: Saat berkunjung ke rumah kerabat atau teman, ingatkan anak untuk menyapa, menghormati barang orang lain, dan berpamitan.
  • Di Tempat Umum: Ajari anak untuk mengantre, tidak berisik di tempat umum, atau menawarkan bantuan jika melihat orang yang kesulitan (misalnya, lansia membawa barang berat).
  • Bermain Peran: Ajak anak bermain peran di rumah, di mana Anda berperan sebagai orang yang lebih tua atau orang lain, dan anak berlatih menyapa, meminta tolong, atau berterima kasih.

6. Berikan Apresiasi dan Pujian

Ketika anak menunjukkan sikap ramah atau sopan santun, jangan ragu untuk memuji mereka.

  • Spesifik: "Ibu bangga sekali tadi kamu langsung salim sama Tante Dewi dan mengucapkan permisi saat mau lewat." Pujian spesifik lebih efektif daripada sekadar "Anak pintar."
  • Dorongan Positif: Apresiasi akan membuat anak merasa dihargai dan termotivasi untuk terus melakukan hal yang baik.

Membentuk karakter ramah dan sopan santun memang membutuhkan waktu dan kesabaran. Namun, dengan konsistensi, teladan yang baik, dan komunikasi yang efektif, anak-anak kita akan tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tapi juga memiliki budi pekerti luhur yang membanggakan.

Selamat mencoba, Ayah dan Bunda!

Posting Komentar